Tampilkan postingan dengan label semau saya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label semau saya. Tampilkan semua postingan

Stop dreaming start action ala mbah Surip

Siapa yang ga kenal mbah Surip ? Artis penyanyi yang sudah gaek namun sekarang ini lagu Tak Gendong hasil karyanya sudah meladak-dak seantero nusantara. Mulai dari anak-anak kecil, satpam, pedagang di pasar-pasar, tukang becak, kuli bangunan, pagawai kantoran macam saya dan kawan-kawan, pengamen, sopir taksi, tukang sampah, pemulung dan seterusnya, pernah saya dengar mendendangkan lagu mbah Surip itu.

Mungkin dulu mbah Surip tak pernah bermimpi (dreaming) bahwa dia akan setenar seperti sekarang ini. Dengan riwayat pernah bekerja di pengeboran minyak dan sampai sekarang masih aktif di perkumpulan seniman di Jakarta, maka bisa dikatakan dia adalah seniman jalanan yang mempunyai nasib cemerlang di usia yang tak muda lagi. Yang jelas dengan semangat merubah keberuntungan, hidupnya menjadi lebih baik daripada yang pernah dia bayangkan sebelumnya setelah Tak Gendong menjadi naik daun dan digemari banyak orang.

Hikmah :
Nasib adalah misteri ilahi, manusia harus tetap berusaha untuk merubah keburuntungannya. Jangan pernah berhenti untuk bermimpi (never stop dreaming), namun usaha keraslah yang menjadikan sebuah mimpi menjadi nyata (start action immediately). Jadi never stop dreaming start action seperti semangat mbah Surip !

Mulai belajar SEO lebih serius

Setelah beberapa waktu lalu sudah melamar adsense dan sekarang sudah resmi menjadi publisher adsense maka sekarang sudah tiba masanya untuk lebih mempelajari dan mendalami SEO (Search Engine Optimization) yaitu kurang lebih artinya mengoptimalkan blog/situs agar lebih mudah dirayapi oleh robot perayap sehingga blog/situs bisa lebih cepat terindeks dan mampu tampil di urutan 10 besar dalam hasil pencarian search engine dengan kata kunci tertentu.

Sebagai seorang newbie, saya bak anak sekolahan yang paling malas kalau disuruh belajar mata pelajaran yang tidak saya sukai. Sama juga seperti harus belajar SEO, ini juga mungkin merupakan pelajaran untuk para pemula seperti saya yang kurang diminati atau kurang populer. Jadi kalau jalan-jalan ke blog orang lain dan ada kategori SEO, maka sudah jelas dan pasti, bahwa kategori itu tidak akan pernah saya klik. (He..he..he.. dasar pemula yang malas !)

Namun demikian apa mau dikata, lagi-lagi bak anak sekolahan yang harus bisa membaca, maka pelajaran SEO ini harus juga dipelajari dan dikuasai sehingga pada akhirnya saya tidak menjadi frustasi karena sebagai publisher adsense mendapati blog yang saya tempeli kode adsense tidak ada klik yang dihasilkan. Gimana mau dapat klik, pengunjung saja jarang yang datang. Gimana mau ada pengunjung yang mau datang ke blog saya, orang blog saya tidak ada di urutan 10 besar hasil mesin pencari.Wah, rugi dong saya...?! Ya, jelas dong...!

Menyadari arti pentingnya lalu lintas pengunjung (visitor traffic) untuk blog saya, maka saya sudah 3 hari ini mulai mencari dan terus mencari "panduan SEO" yang mudah saya mengerti dan saya praktekkan langsung (harap maklum, saya orangnya agak lemot, he..he..he..). Dan hasil belajar saya, langsung saya terapkan di blog yang bagus ini ( Iihh, najis... eh narsis...).

Menurut si pemandu nih, katanya blog yang sudah di SEO dengan benar maka baru akan nampak hasilnya dalam waktu paling cepat selama 3 atau 4 bulan ke depan. Artinya dengan kata kunci tertentu, blog itu akan muncul di urutan 10 besar hasil pencarian mesin pencari. Wah... kok lama sekali ya?

Tapi tak apalah, apa artinya 3 atau 4 bulan lagi, toh saya pernah menghabiskan selama kurang lebih satu tahun hanya untuk belajar agar diterima menjadi publisher adsense. Beberapa bulan ke depan mungkin saya harus lalui lagi untuk belajar SEO agar paling tidak blog-blog yang saya bangun untuk keperluan mendapatkan USD dari pay per click, bisa benar-benar saya nikmati hasilnya. Who knows...?

Aku dan blogku

Saya mulai menyukai nge-blog berangkat dari ketertarikan saya terhadap internet sekitar 3-4 tahun lalu karena memang pekerjaan sehari-hari sebagai pekerja kantoran yang bisa dengan mudah mengakses internet, maka sedikit demi sedikit saya mulai menyukai nge-blog.

Namun demikian, mulai serius untuk lebih menekuni dunia internet ini sejak sekitar 1 tahun lalu. Karena ada hal yang amat menarik dari dunia ini yaitu saya bisa mempunyai penghasilan tambahan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Lalu mulailah belajar sedikit demi sedikit mengenal internet marketing, mencoba berbisnis online dan mulai mendapatkan teman-teman baru yang mempunyai minat sama dengan internet. Wah, senang sekali bisa berteman dengan orang lain yang berjauhan tempat tinggal namun mempunyai minat yang sama.

Ada tantangan tersendiri saat mulai gandrung dengan internet, karena dulu saya hanya bisa online dari kantor yang jamnya terbatas dan tentunya tidak bisa setiap saat internetan ( bisa ditegur juragan bos kalau ketahuan nge-net) maka saya mulai mencari cara untuk dapat online diluar kantor, pilihannya hanya ada satu waktu itu yaitu nge-net dari warnet. Namun nge-net dari warnet justru mendapat tantangan dari dalam sendiri, karena istri selalu uring-uringan kalau saya pulang subuh setiap hari, dicurigai punya WIL, wah bisa tambah runyam kalau sudah begini ceritanya.

Oleh karena itulah, maka saya berusaha untuk bisa online di rumah saja agar masalah seperti itu tidak terjadi lagi. Tapi caranya gimana ya ? Komputer saja ga punya ! Duit ga ada buat beli komputer, belum lagi sambungan internet yang harus mutlak dibeli/disewa. Jalan satu-satunya ya ngutang agar hobi baru saya ini bisa tersalurkan.

Memang kalau ingin maju harus berani untuk mengambil resiko, jadi mengadopsi jalan pikiran orang-orang yang sudah sukses di dunia nyata maupun di dunia maya. Bahwa keberhasilan mereka bukan ditentukan dengan adanya modal besar tapi tergantung adanya MINAT & KEMAUAN untuk maju. Apapun tantangan di depan bukanlah suatu halangan namun melihat tantangan itu sebagai satu bagian dari kesuksesan itu, jadi mau tidak mau ya harus dilewati !

Dan akhirnya inilah saya, sekarang sudah mempunyai blog sendiri (walaupun masih kelas amatir) dan sudah mulai menekuni bisnis internet yang sejak awal memang merupakan tujuan utama untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Pengalaman memasang iklan

belajar bisnis online
Sungguh suatu pengalaman yang menarik ketika seminggu yang lalu saya mencoba untuk memasang iklan di kumpulblogger.com, yang notabene adalah salah satu media iklan berbayar dengan ribuan anggota. Dan karena begitu banyaknya yang ingin memasang iklan maka iklan saya tidak langsung bisa online setelah saya melakukan pembayaran biaya iklannya, ternyata di bisnis iklan ini ada juga istilah indent.

Alhasil, iklan yang saya pesanpun baru bisa tampil 2 hari setelah saya daftar dan iklan saya ini hanya tampil selama 2 hari saja karena anggaran yang saya keluarkan memang tidak besar karena memang ini hanya sekedar try out saja.

Namun, saya mencatat satu hal yang sangat mendasar dalam hal ini yaitu kurang ter-target-nya sasaran pasar yang ingin saya capai. Karena di kumpulblogger.com tidak ada pengelompokan situs berdasarkan kategori. Jadi singkatnya begini, iklan saya berisi sebuah produk bisnis online dan sasaran pasar yang ingin saya capai adalah pembaca situs yang tertarik dengan bisnis online, bukan ? Namun iklan saya ini seringkali di klik oleh pengunjung yang memakai kata kunci yang tidak berhubungan dengan bisnis online. Masak, iklan saya di klik berpuluh kali dari situs yang bertema cewek indonesia, gambar bugil dan tema-tema yang sejenis.

Jadi pendek kata, saya merasa kurang puas dengan hasil layanan kumpulblogger.com ini. Dan karena memang hal ini hanya try out saja, maka saya tidak lagi akan memasang iklan di media yang sama. Mungkin pendapat ini akan berubah jika sudah ada perbaikan di pengaturan iklan milik kumpulblogger.com.

Semoga bermanfaat !

Kok masih begini sih...?

Sebagai peserta kontes SEO Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009, saya begitu prihatin setelah melihat di media massa baik itu elektronik maupun cetak yaitu masih tidak berubahnya pola pikir dan pola tindakan yang dilakukan oleh para simpatisan atau kader partai ketika mereka mengadakan kampanye yang terjadi di saat-saat masa kampanye seperti sekarang ini. Satu keprihatinan saya itu adalah masih dilibatkannya anak-anak dalam kegiatan berkampanye, entah itu arak-arakan ataupun ketika melihat "kampanye" dangdut.

Dalam aturan tentang kampanye jelas-jelas disebutkan bahwa yang diperbolehkan untuk ikut berkampanye adalah warga negara yang sudah memiliki hak untuk memilih, jadi jelas dalam hal ini usia peserta kampanye paling tidah ya 17 tahunan. Tapi aturan kampanye yang satu itu seakan-akan tak pernah dianggap oleh sebagian besar peserta kampanye yang sudah tahu aturan tersebut tapi "berlaku" tidak mau tahu tentang adanya larangan tersebut. Seperti contoh gambar yang terlihat di bawah ini :

Anak-anak ikut berkampanye adalah sebuah wujud belum dewasanya cara berpikir dan bertindak entah itu orang tua si-anak, partai yang membiarkan hal itu terjadi dan juga tidak adanya ketegasan si pembuat aturan untuk memberi sanksi bagi siapa saja yang melanggarnya. Kenapa sampai sekarang bangsa ini belum bisa berpikir dan bertindak secara tegas, singkatnya jika sudah aturan ya jangan dilanggar, seperti contoh gampangnya jangan melanggar rambu lalu lintas meskipun waktu itu tidak ada polisi yang ada di sekitar rambu itu. Jadi intinya, menanamkan taat aturan sejak dini adalah nilai yang harus diajarkan kepada siapa saja terutama kepada anak-anak sehingga di masa depan anak-anak yang notabene> penerus negeri ini sudah bisa berpikir dan bertindak sesuai dengan aturan.

Alasan orang tua yang mengajak anak-anaknya untuk ikut pawai kampanye pasti sangat beragam, misalnya jika tidak mengajak anak mereka tidak ada yang menjaga anak mereka ketika mereka ikut kampanye atau ada alasan yang paling konyol yang pernah saya lihat di media televisi yaitu supaya anak-anak tahu tentang demokrasi. Kedua contoh alasan tersebut tentu tidak benar sama sekali, pertama kalau memang tidak ada pengasuh anak mereka ketika mereka ikut kampanye ya kalau saya mendingan ga usah ikut kampanye, toh persoalan kampanye bukanlah persoalan hidup atau mati, masih ada persoalan lain yang lebih penting dan bermanfaat untuk dikerjakan. Dan yang kedua adalah mengajarkan arti demokrasi kepada anak-anak tidak hanya dengan ikut pawai kampanye, demokrasi bisa diajarkan di dalam kehidupan keluarga, anak-anak sudah mempelajari secara tidak langsung arti demokrasi di sekolah mereka seperti misalnya saat memilih ketua kelas, ketua OSIS dan sebagainya. Benar ga ?

>Dan akhir kata, sebagai peserta kontes SEO Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009, saya hanya bisa menilai bahwa masa kampanye Pemilu 2009 ini tidak jauh beda dengan masa kampanye 5 tahun lalu, tidak ada perubahan ke arah yang lebih baik dalam menjalani masa kampanye Pemilu 2009. Sampai kapan ya, bangsa ini begini terus ?

Sayangi anak-anak Anda, jangan ikutkan mereka dalam kampanye...

Blogger "demam" kampanye

Sebagai peserta kontes SEO Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009, saya melihat ada saja blogger yang berkampanye seolah-olah meniru gaya politikus dengan menuliskan kalimat-kalimat seperti "mohon dukungan...", "dukung saya dalam..." dan lain sebagainya. Saya jadi berpikir kok bisa-bisanya blogger mempunyai cara berpikir meniru gaya politikus untuk menarik dukungan massa. Memang hal itu sah-sah saja, tidak ada larangan dan aturan yang mengaturnya, namun menurut saya sebagai peserta kontes SEO Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009, apakah perlu kalimat-kalimat semacam itu dicantumkan di situs untuk memohon “belas kasihan” atau menaikkan lalu lintas situs?

Sebagai peserta kontes SEO Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009, saya mempunyai pemikiran bahwa sebenarnya kalau ingin meningkatkan lalu lintas kunjungan ke situs peserta kontes SEO Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009 ada beberapa langkah yang harus diterapkan oleh para peserta dan hal ini sudah bukan menjadi rahasia lagi yaitu dengan cara SEO baik secara internal maupun eksternal. Yang internal dilakukan dengan cara mengoptimalkan kata kunci yang disesuaikan dengan konten/isi situs dan yang eksternal bisa dilakukan dengan cara mencari link partner dan lain sebagainya. Kalau hal-hal itu bisa dengan konsisten dikerjakan maka otomatis lalu lintas akan datang dengan sendirinya tanpa harus berbasi-basi "mohon dukungan…", "dukung saya dalam…" dan lain sebagainya.

Sebagai peserta kontes SEO Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009, saya yang newbie juga melakukan hal-hal seperti yang diajarkan dalam tulisan-tulisan yang membahas tentang SEO. Saya juga ingin menerapkan ilmu SEO dengan baik dan benar dengan tujuan supaya ke masa depan saya bisa membuat situs yang search engine friendly, hal ini sangat penting untuk perkembangan situs yang saya kelola.

Sebagai peserta kontes SEO Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009, saya sudah siap sedia jika tidak menempati urutan “the big ten” sebagai syarat untuk menerima hadiah yang disediakan si empunya kontes. Namun hal itu tidak akan menyurutkan langkah saya untuk tetap mempelajari SEO dengan benar, toh jika kelak sudah bisa menguasai SEO dengan baik, hasilnya untuk kebaikan saya juga.

Ok, selamat berkompetisi, selamat belajar dan semoga sukses…!

Jangan GOLPUT dong...

Sebagai peserta kontes SEO Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009, saya sebagai warga negara Republik Indonesia mempunyai hak untuk memilih dimana hak tersebut dijamin sepenuhnya oleh UUD 1945. Dan hak tersebut harus saya gunakan dengan sebaik-baiknya agar aspirasi saya paling tidak -meskipun kecil- bisa membawa perubahan yang lebih baik untuk perkembangan demokrasi di negeri ini.

Sebagai peserta kontes SEO Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009, saya sepenuhnya tidak setuju jika ada warga negara yang mempunyai hak pilih namun dengan alasan tertentu mereka tidak memakai hak pilihnya, sungguh sangat disayangkan sikap seperti ini. Kenapa demikian ? Karena mereka membuang dengan sia-sia hak berpolitiknya dimana hak berpolitik sangat langka di negara-negara tertentu di dunia ini sedangkan di Indonesia dengan nuansa reformasi sekarang ini, hak berpolitik setiap warga negara menjadi semakin transparan dan terbuka.

Sebagai peserta kontes SEO Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009, saya bukanlah seorang yang ahli di bidang politik namun juga bukan orang yang awam sama sekali dengan masalah politik di tanah air. Saya paling suka mengikuti berita-berita politik terhangat melalui surat kabar, televisi dan internet. Dan dari informasi yang saya dapat dari media massa tersebut, paling tidak saya mempunyai gambaran, apa atau siapa yang akan saya pilih nanti dalam Pemilu 2009 ini.

Sebagai peserta kontes SEO Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009, saya tentunya tidak akan memilih partai atau politisi yang “busuk”, yang hanya memanfaatkan momentum masa kampanye untuk menjaring massa pemilih, mereka suka ber”manis muka”, sok “dermawan” dan lain sebagainya supaya massa pemilih mau memilih partai atau diri mereka sendiri. Saya muak dengan partai dan calon legislatif semacam ini !

Sebagai peserta kontes SEO Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009, saya hanya bisa memberi saran kepada pelaku-pelaku politik, entah itu pimpinan partai, kader partai, simpatisan partai dan lain sebagainya untuk bisa berkampanye secara bijak, mematuhi aturan-aturan dalam berkampanye. Sudah banyak pelanggaran-pelanggaran yang terjadi saat berkampanye seperti sekarang ini, kita bisa melihat begitu banyak gambar-gambar partai ataupun gambar calon legislatif yang berjejer di pinggir-pinggir jalan, nangkring di pohon-pohon pinggir jalan, nempel di tembok-tembok rumah orang yang tidak minta ijin pemiliknya terlebih dulu dan lain sebagainya dimana kesimpulan saya adalah tidak ada perubahan yang signifikan dalam berkampanye dibandingkan 5 tahun yang lalu ! Duh, kok gak pinter-pinter nih !?

Sebagai peserta kontes SEO Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009, saya hanya menghimbau kepada anda yang mempunyai hak pilih di Pemilu 2009 ini untuk tidak terlalu memikirkan pelanggaran yang telah dilakukan oleh partai atau calon legislatif. Demokrasi kita masih berusia belia, sejak Reformasi 1998, praktis baru sekitar 11 tahun usia demokrasi di negeri ini, masih “anak-anak” dan belum “dewasa”, perlu waktu dan usaha agar demokrasi ini berjalan sesuai dengan harapan. Oleh karenanya, meskipun tidak ada partai atau calon legislatif yang sempurna menurut saya dan anda, namun paling tidak pilihlah yang paling mendekati kriteria “sempurna” menurut kita. Jangan sia-siakan hak pilih anda. Jangan GOLPUT kawan !
Free website counter