Kurang lebih setelah seminggu mengikuti kontes SEO dengan tema komitmen
Stop Dreaming Start Action, secara tiba-tiba saya teringat kembali perjalanan hidup saya selama ini. Dan ingatan itu terutama tergambar dengan jelas apa yang telah saya lakukan (
action) pada saat saya telah memutuskan untuk mengejar satu tujuan/
cita-cita. Ada satu pengalaman pribadi yang ingin saya bagikan di tulisan kali ini.
Saya pernah bercita-cita (
dreaming) untuk bisa bersekolah di universitas negeri yang menjadi pilihan saya. Ya, waktu itu saya masih duduk di kelas 3 sebuah sekolah swasta yang ada di kota saya. Sudah menjadi rahasia umum bahwa persaingan masuk ke universitas negeri adalah amat ketat dan hanya yang benar-benar siap secara mental dan hanya yang mempunyai kemampuan di atas rata-rata saja yang kemungkinan lebih besar bisa lolos dari tes seleksi (waktu itu namanya UMPTN).
Saya tahu kemampuan saya waktu itu yang sedikit di atas rata-rata teman sekelas lainnya namun modal itu saja tidak cukup untuk bisa bersaing dengan pelamar lain. Saya butuh modal lain yaitu semangat. Dan semangat itu saya dapatkan dari guru matematika yang waktu itu berkata, …never
Stop Dreaming but
Start Action immediately ! Kejar cita-citamu sekuat tenaga...
Selanjutnya guru tersebut menjelaskan bahwa jangan pernah berkecil hati (never stop to dream) hanya karena kamu bersekolah di SMA swasta yang notabene kalah kualitas dengan SMA negeri. Tapi bersegeralah mengambil tindakan (
start action) untuk mencapai cita-citamu ! Jangan meremehkan kemampuan dirimu sendiri tapi lebih baik mempersiapkan diri sejak dini agar siap berlomba memperebutkan 1 kursi di universitas negeri pilihanmu.
Wejangan itu masih melekat erat di ingatan saya sampai dengan sekarang, melekat bagaikan kaos kaki dan sepatu, kepala dan topi, bibir dan gincu, sapi dan rumput, bayi dan popok, ibukota dan kejam, Surabaya dan pahlawan,
stop dan
start,
dreaming dan reality, plan dan
action. Dan saya bersyukur pada waktu itu, karena saya mampu untuk menjadi salah satu yang menganut sekaligus menjalankan paham never
Stop Dreaming tapi juga konsisten
Start Action sehingga apa yang saya cita-citakan selama masih bersekolah itu bisa saya nikmati di kemudian hari.
Pemenang dan pecundang.
Yang menjadi ukuran untuk membedakan antara pemenang dan pecundang adalah sikap. Jika seorang pemenang maka dia akan bersikap never Stop Dreaming namun mencari jalan untuk Start Action agar impiannya menjadi kenyataan apapun halangan yang akan dihadapi, dia akan tetap action, action dan selamanya action sampai cita-citanya terwujud. Sementara di sisi lain, seorang pecundang adalah seseorang yang mencintai dreaming, seorang pemimpi sejati dan alergi terhadap apa yang disebut dengan start action untuk mewujudkan cita-citanya.
Seorang pemenang mempunyai mental tidak pantang meyerah, selalu memotivasi diri, mau belajar memperbaiki kesalahan, bertindak secara cepat dan tepat. Berorientasi untuk menggapai cita-citanya. Pendek kata saya bisa melakukan apa saja jika saya mau melakukannya !
Seorang pecundang mempunyai mental tidak suka tantangan, keraguan menguasai pikirannya, nyaman dengan kondisi yang sekarang, kolot, tidak menyukai perubahan, miskin ide kreatif. Cenderung tidak mempunyai sebuah cita-cita dalam hidupnya. Kesimpulannya, saya bersyukur atas apa yang saya terima selama ini…
Relevansi pengalaman pribadi dengan kontes SEO
Stop Dreaming Start Action.
Saya tahu dan menyadari sepenuh hati bahwa jumlah peserta kontes SEO dengan tema komitmen
Stop Dreaming Start Action ini sangat banyak dan kemampuan mereka juga beragam mulai dari pemula seperti saya yang bercita-cita memenangkan kontes ini sampai pemenang kontes SEO tingkat internasionalpun ikut bergabung di kontes
Start Dreaming Start Action, ide dari
Joko Susilo ini. Namun seperti pengalaman saya dulu bahwa tidak ada yang mudah di dunia ini. Harus ada
action dan tidak sekedar
dreaming atau berangan-angan saja jika bercita-cita mendapatkan tempat terbaik di kontes SEO ini.
Hasil akhir kontes SEO Stop Dreaming Start Action.
Apapun hasilnya nanti, apakah saya berhasil masuk kategori 10 besar ataupun tidak, saya tidak peduli ! Namun, dari sini saya bisa menyemangati diri sendiri bahwa wejangan guru sekolah saya dulu tentang bagaimana mengejar satu cita-cita akan tetap saya pakai sebagai senjata pamungkas untuk berusaha menjadi salah satu terbaik dari kontes SEO bergengsi ini yang bertajuk komitmen
Stop Dreaming Start Action.