Rentang luas wilayah Indonesia hampir sama dengan Amerika Serikat dimana Indonesia terdiri dari ribuan pulau yang terpisah yang banyak diantaranya dikembangkan dalam kondisi yang terisolasi. Isolasi semacam itu yang membuat beragamnya budaya, hayati dan alam yang ada di Indonesia. Tapi di tingkat hubungan antar etnis, di beberapa wilayah terjadi ketegangan etnis yang amat kuat sehingga sering terjadi perselisihan antar etnis.
Perekonomian Indonesia sempat mengalami kemunduran di tahun 90-an akibat dilanda krisis keuangan yang melanda Asia dan ekonomi Indonesia beranjak ke arah stabil di saat-saat sekarang. Indonesia terletak di lempeng tektonik dan sebagai dampaknya negara ini sering terkena dampak gempa bumi dan tsunami dimana kehancuran akibat bencana alam tersebut sudah nampak jelas.
Kalimat di atas adalah sebuah kata pembuka yang dipakai oleh pedagang pulau lewat privateislansonline.com yang menawarkan beberapa pulau di Indonesia untuk diperjualbelikan. Ya, secara tidak kita sadari, ada memang peristiwa penawaran pulau-pulau di Indonesia untuk dijual ke perorangan atau kelompok yang mampu untuk membelinya. Yes, Indonesia Islands for SALE !
Harganya bermacam-macam tergantung luas pulaunya dan tentunya harganya juga bukan satu atau dua milyar tapi kisaran puluhan milyar. Ada 3 pulau yang ditawarkan dalam situs tersebut yaitu P. Makaroni (luas 14 hektar) ditawarkan "hanya" sekitar 40 milyar, lalu P. Siloinak (luas 24 hektar) berharga sekitar 16 milyar saja dan P. Kandui (luas 26 hektar) dijual dengan harga sekitar 80 milyar. Letak ketiga pulau tersebut di wilayah kepulauan Mentawai Sumatera Barat.
Yang membuat kaget adalah tentu banyak orang Indonesia yang tidak tahu kalau di wilayah kepulauan Mentawai ada ketiga pulau itu, sayapun juga tidak tahu ! Dan sudah tidak tahu, eh sekarang tahunya kalau pulau-pulau milik NKRI tersebut malah sudah akan dibeli oleh orang (asing). Kecian deh loe...!
Relakah kita sebagai warga NKRI membiarkan terjadinya jual beli pulau-pulau tersebut ? Kalau memang kita rela, mau dijadikan apa uangnya, apakah untuk membangun wilayah Mentawai yang masih terbelakang atau hanya untuk pesta pora para KORUPTOR yang makin hari makin licin, rakus dan tak tersentuh oleh hukum dengan dalih untuk membangun tapi nyatanya hanya untuk kepentingan perut mereka sendiri !
Huuh... (menghela napas panjang).